Keputihan yang normal membantu menjaga vagina tetap sehat, melindungi vagina dari bakteri, jamur, dan parasit penyebab infeksi, serta sebagai pelumas alami vagina. Tekstur keputihan normal bervariasi, bisa mirip cairan lendir yang lengket, bisa juga bening dan berair, tergantung pada tahap siklus menstruasi.
Sedangkan keputihan yang tidak normal umumnya berbau tidak sedap, berwarna, jumlahnya banyak, dan bisa disertai keluhan lain, seperti IDN Toto gatal atau nyeri pada vagina. Keputihan seperti ini tidak boleh didiamkan dan perlu segera diatasi, baik dengan obat medis maupun obat tradisional keputihan.
Macam-Macam Obat Tradisional Keputihan
Keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi jamur, infeksi bakteri, seperti vaginosis bakterialis, gonore, dan chlamydia, atau infeksi parasit, seperti trikomoniasis.
Untuk mengatasi keputihan yang tidak normal ini, Anda bisa mencoba menggunakan obat-obatan tradisional. Berikut ini adalah beberapa jenis obat tradisional keputihan yang sering digunakan:
1. Kunyit
Cara menghilangkan keputihan secara alami yang pertama adalah dengan menggunakan kunyit.
Bumbu dapur ini mengandung senyawa data hk berkhasiat obat yang disebut kurkumioid, yang terdiri dari kurkumin, bisdesmetoksikurkumin, dan desmetoksikumin. Selain itu, pada kunyit juga terdapat minyak atsiri, protein, karbohidrat, dan pati. Inilah sebabnya, kunyit dipercaya ampuh sebagai cara mengobati keputihan secara alami, haid yang tak lancar, dan perut mulas saat haid.
Ada sejumlah penelitian yang menyebutkan bahwa kunyit dapat mencegah infeksi bakteri dan digunakan saat keputihan yang disebabkan oleh bakteri.
Cara Menggunakannya:
Untuk mengobati bacterial vaginosis (BV) sekaligus vagina yang kering, campurkan 1 sendok teh bubuk kunyit (5 gram) dengan segelas susu hangat. Minum selagi hangat dan lakukan sekali sehari untuk mendapatkan hasil maksimal.
2. Delima
Bagian akar, kulit batang, buah, kulit, dan juga bunga delima punya kandungan saponin serta flavonoid. Akar delima juga mengandung polifenol, serta bagian kulit batang, bunga, dan buah juga terdapat tanin.
Karena inilah buah delima banyak dimanfaatkan untuk mengurangi keputihan secara alami karena zatnya berkhasiat sebagai pembunuh bakteri.
Dalam beberapa jurnal, buah delima memang memiliki fungsi untuk mengatasi infeksi jamur. Namun, khusus untuk mengatasi keputihan sejauh ini belum ada jurnal yang spesifik. Perlu diketahui, salah satu penyebab keputihan adalah infeksi jamur, meski ada penyebab lain juga.
Cara Menggunakannya:
Rebus 30 gram kulit buah delima dengan 1 liter air hingga air tersisa setengahnya. Minum air rebusan selagi hangat. Lakukan dua kali sehari.
3. Cuka Apel
Cuka apel, menurut beberapa penelitian, dapat digunakan untuk mencuci vagina. Bahan alami ini dapat membantu mengatasi dan mengobati infeksi bakteri penyebab vaginitis, vaginosis bakterialis, serta kandidiasis.
Ketika mengalami keputihan, sangat penting untuk menyeimbangkan pH vagina. Cuka apel bisa menjadi pilihan karena mengandung antiseptik dan asam yang dimilikinya dapat menurunkan, bahkan mengusir bau tidak sedap, plus memperbaiki kualitas asam pada vagina.
Cara Menggunakannya:
Campurkan cuka apel dengan air dalam bak. Kemudian, Anda dapat berendam dalam larutan cuka selama kurang lebih 20 menit.
4. Plain Yoghurt
Plain yogurt atau yoghurt tawar mengandung konsentrasi bakteri lactobacillus tinggi. Mereka dapat membantu menjaga pH seimbang di area kewanitaan. Selain itu, bakteri baik ini dapat memulihkan area yang terinfeksi jamur atau bakteri penyebab keputihan, dan membuat lingkungan vagina menjadi “tidak ramah” terhadap patogen.
Cara Menggunakannya:
Coba pilih yoghurt tanpa pemanis, khususnya Greek yoghurt. Konsumsi secara rutin.
5. Pisang
Kandungan glikemik pada pisang cukup tinggi, sehingga mampu menggantikan kebutuhan gula harian.
Untuk Anda yang mengalami keputihan, makanan yang mengandung gula sebaiknya dihindari karena gula yang berlebih bisa memicu tumbuhnya jamur, yang jadi penyebab keputihan.
Cara Menggunakannya:
Konsumsi 2 buah pisang setiap hari selama mengalami keputihan. Pisang dapat dikonsumsi secara langsung atau dibuat jus dengan tambahan yoghurt.